Alhamdulillah.... rasa syukur tidak pernah putus..... selalu ada jalan untuk menemukan satu-persatu rantai yang terputus dari seluruh mata rantai angkatan 83...... hm.... mau tahu ceritanya ...?
pagi itu kami dapat kabar kalau Ibunya Mamiek di Jepara Meninggal dunia.... jadilah kami semua ber sms ria untuk memastikan siapa yang mau takziah, berangkat jam berapa naik apa dan sebagainya...... sms saling meluncur dan baru didapatkan data fixed sekitar jam 07.00 - jam 08.00 dengan kendaraan widi saya, daryoso, jeki dan dien memastikan untuk berangkat InsyaAllah..... Tutik Jekulo juga bersedia, akan tetapi karena mobil yang dipakai hanya kapasitas 4 orang maka diisi 5 adalah batas maksimal... maafkan kami ya Tut, akhirnya tutik terpaksa tidak masuk rombongan. Kami sampai Jepara acara pemakaman sudah selesai sehingga kami hanya berbincang dengan kakak-kakanya, karena mamiek sedang istirahat (tidur) karena kelelahan dan masih sangat terpukul ditinggal Ibunda yang sangat disayangi...yang selalu menemami disetiap aktivitasnya...... La Tahzan.... jangan terlalu berlarut dalam sedih Miek, bukankah Allah mengambil untuk ditempatkan ditempat yang lebih baik segalanya..... ikhlas ya...
Dalam perjalanan pulang sempat terlontar beberapa nama yang juga tinggal disekitar Jepara, Iksan Gumelar... tapi kami tidak tahu alamat persisnya, kemudian H, Bejo sempat dilwetai tetapi karena menjelang maghrib kamipun tetap melaju karena takut ngrepoti..... dan satu-satunya yang sempat kami singgahi adalah SUKAMTO yang sudah lama adala dalam angan tapi tak kunjung juga tahu dimana keberadaannya.... beruntung Widi sangat hapal kota Jepara, dan katanya pernah singgak kesana dengan keluarganya..... alhamdulillah ketemu lengkap dengan putra putrinya...hm dan inilah hasil bidikan kamera wartawan tanpa kartu pers.
Nah kalau yang ini Dien dan daryoso yang langsung menggelar meeting membahas rencana reuni akbar nanti.
Rumah yang sangat artistik dan halam rumah yang sangat luas dipenuhi pohon buah dan tanaman bonsai membuat suasana sangat teduh...... gak jauh beda dengan resort-resort atau villa yang banyak dibangun orang kota di daerah-daerah pegunungan yang sejuk, atau tepi pantai untuk mendatangkan nuansa back to nature......hm, sebenarnya sangat banyak hasil jepretan wartawan tanpa kartu pers ini..... tapi kapan-kapan saja ya. Rasanya cocok juga untuk bikin pesta kebun. Wah kalau mbak Tita baca tulisan ini dan lihat suasana rumah yang full romantis pasti pingin ini........
Perbincangan kami dengan Sukamto sampai terlupa karena ketakjubannya melihat halamn yang sangat asri..... sementara sang pemilik rumah masih sibuk mengenal wajah kami satu persatu....... hal yang menggelikan adalah ketika Daryoso ditanya..... istrimu yang mana? ha...ha..ha..... padahal kami semua tak ada yang bawa suami atau istri, lha piye to....... akhirnya sukamto cuma senyum senyum saja setelah diminta mengingat wajah kita satu persatu....... payah...payah.... makanya kumpul-kumpul kamto....jangan ngumpet dijepara saja.
2 komentar:
Waw,,,,rumahnya Sukamto'83 cantik banget, " Home sweet home ", saya suka....cosy sekali kelihatannya, boleh dong kapan2 saya mampir kesana, sayang waktu saya ke Jepara sama Iik'83 nggak sempat mampir. Salam untuk Keluarga Sukamto'83 di Japara.
sudah kuduga.... mbak Tita pasti suka.... kapan-kapan kalau ke jepara lagi mampir aja mbak, dijamin pasti betah....apalagi kalau mau manjat pohon mangganya yang kebat dan bentuk batangnya yang artistik...hm.... indah.
Posting Komentar