Rabu Malam dengan seorang teman kantor menuju jakarta untuk suatu acara dinas....
biasanya aku sendiri dan perjalanan dinas merupakan rutinitas, tapi entah kenapa perjalanan dinas kali ini sepertinya begitu sangat aku tunggu-tunggu, ingin segera sampai dan segera selesai acara dinasku...... karena ada acara dinas khusus yang menjadi tugas teman-teman yang harus aku laksanakan...... hm.... kuingin semua tugas selesai dengan baik.
acara dinas di sucofindo berjalan lancar hingga siang, dilanjutkan rapat di KLH siang hingga sore, dan menjelang sore dengan teman-teman mengantarku menuju tempat pertemuan dengan alumni di jakarta, sempet diledek juga sama temen-temen kantor... wah tumben masih suka berlama-lama di jakarta, biasanya selesai rapat pulang, bahkan jalan-jalan ke mall yang merupakan kebiasaan teman-teman tak pernah membuatku ingin berlama-lama dijakarta... hm.... rumah selalu membuatku ingin segera pulang. Teman-temankupun mulai mereka-reka...siapakah gerangan yang akan ditemui hingga mesti bisa berlama-lama di jakarta dan tidak pingin segera pulang.
kantor walikota jakarta timur adalah tempat tujuan..... eits.. ternyata di kantor DPU Jakarta Timur, "sebuah gedung tua Rin nanti aku tunggu di halaman parkir depan.... " begitu kata suara di HP aku... hm.... temanku mulai penasaran.... ha...ha... aku jadi makin girang tapi jua geli.... kok seperti carita TV ha...ha... tapi akhirnya seseorang melambai lambaikan tas plastik warna merah... waow itu dia bu.....kata driverku sambil senyum-senyum dan komentar temanku mulai ramai seperti paduan suara tanpa dirigent...... ha..ha... wah.... kelas TK terulang dalam mobil ini. Aku rasanya malu banget benarkah itu temanku setelah 23 tahun tidak ketemu, yang akhir-akhir ini rajin mengunjiku via ponselnya, seperti ketemu saudara kembarnya..... ups, aku berusaha tidak melocat turun dari mobil dan kuamati wajahnya.... aku cari tanda-tanda bahwa aku mengenalnya, karena bayanganku yang tinggi, putih, hidungnya panjang dan rambutnya lurus sudah hampir tidak berbekas, kecuali ya....ya... bibirnya yang tipis tersenyum lebar menyambutku dengan tangannya yang kekar...Putut ! aku hampir tak mengenalmu.... gendut! coklat! dan terlihat tidak terlalu tinggi dengan postur yang berat.... dan suara dalam mobilpun masih riuh kudengar.... setelah satu persatu disalami oleh putut akupun ditinggalkan dengan suara putut yang mantap, nanti saya yang bertanggung jawab pak sampai pulang. wah...! serah terima yang baik.
Di kantor Putut aku tunaikan sholat ashar, dan berbincang basa-basi dengan temen-temen sekantor putut. Wah Putut payah juga masak aku dikenalkan pada semua orang di kantor itu, malau kan ? dan ternyata kantor putut dilantai 5 ha..! naik pakai tangga nih Tut ? kataku agak terperanjat.... Olah raga ya Rin, katanya santai..... tangga 1 lolos, tangga 2 aku mulai harus atur nafas , tangga ke 3 mulai protes, kok gak ada liftnya to Tut...... tangga ke 4 minta berhenti... katanya tinggal 1 kali lagi rin, aku tiap hari naik turun tapi yo gak kurus-kurus tuh kata putut menghiburku...wah...sampai lantai 5 juga akhirnya. Dan masih dengan gaya pejabat, akupun dikenalkan satu-persatu dengan semua ruangan yang dilewatinya..... dalam hati aku berpikir, hal ini tidak akan mungkin terjadi di kantorku yang kuatur sedemikian rupa hingga tidak semua orang bisa masuk kantorku atau kantor lain untuk menjaga sekuriti perusahaan. Maka Ruang tamu adalah menjadi tempat paling netral bagi tamu dan karyawan yang terima tamu, hingga ruang tamupun bersekat-sekat dengan kaca transparant. Hm.... memang lain lubuk lain ikannya.....
Sorenya seperti rencana yang sudah diatur oleh Putut satu persatu ditelponin mulai dari Ichon, Eko, bambang, Kasiyat yang berusaha menunda ke bandun untuk ketemu kami-kami,,(wah terimakasih atas perhatianmu pada alumni) Asril dan Hanim, o..ya si JN Wahyudi juga..... wah aku sudah ngebayangin bakal cerita banyak sama Wahyudi... copy darat bo....!
Tapi seringkali tidak semua rencana bisa terwujud, maka aku juga tidak terlalu memaksa teman-teman, bahkan sempet kubilang sama putut, nyantai ajalah, kalau tidak bisa juga tak apa masih banyak waktu. Singkat cerita seperti usul asril kami menuju gambir, dan tempat yang sudah dipesan putut di daerah pancoran dekat kantorkupun dibatalin demi menghargai usul asril karena katanya teman-teman akan lebih mudah ke gambir. Kasiyat nampak tenang berwibawa menemuiku, tidak lama kemudian ketika kita sudah mulai memesan minuman Hanim cucu pak timan datang dengan balutan jacket oink tampak masih muda dan cantik, sebentar kemudain Eko dan Ichon muncul hampir bersamaan. selesai kita ngobrol, kita pindah ke rumah makan yang lebih nyaman..... waow teringat masa kuliah.... diskusipun mengalir hangat mulai dari kenakalanjaman kuliah, aktivitas kini, dan support mereka pada rencana alumni untuk almamater disambut baik, bahkan ada yang langsung minta nomor rekeningnya, ada yang langsungbilang bibit lele tinggal ambil di salatiga, padahal 4 hari yang lalu sebelum keberangkatannku ke jakarta kakak kelas sudah menawarkan bibit jati super dan sengon laut berapapaun yang dibuthkan untuk ditanamn di farming.... hm... selalu ada jalan terbaik untuk kebaikan. Sampai hidangan selesai disantap dan waktu mulai merayap mendekati jam kereta apiku yang last time angkatan 84 belum kelihatan Bambang sudah ijin karena mendadak mesti nyiapin bahan presentasi ke presdir besok pagi, wahyudi tak bisa masuk jakarta karena macet dari arah BSD. Dan sesampainya kami semua digambir, kami semua berpamitan, eh...asril nongol. tapi teman-teman sudahharus melanjutkan pekerjaan malam ini karena ada SOT baru, dan Kasiyat harus segera meluncur ke bandung ( temen kita satu ini punya 1 perusahaan pribadi, 2 perusahaan patungan dan 1 perusahaan lagi dia sebagai direktur, hm.... sukses). Malam semakin merambat dan saatku harus meninggalkan kota metropolitan, setumpuk pekerjaan telah menungguku di kudus dan di semarang. Tidak ada yang bisa membuatku bahagia selain RahmatNYA yangbegitu luarbiasa hingga aku bisa bertemu dengan teman-teman seangkatan dan mereka menjadi bagian dari kemajuan bangsa ini. Apalagi yang kita tunggu untuk memberikan sebagian waktu kita untuk almamater, kalau dari kampus caping-caping kuning itulah kehidupan kita terwarnai hingga hari ini, warna yang indah..... Ternyata gambir benar-benar menjadi tempat pertemuan yang cukup unik bagi aku, dari segala macam kepentingan. 2 tahun lalu aku ketemu dengan mantan ketua senat ITS juga digambir, setahun lalu aku ketemu seseorang juga digambir, dan sekarang ketemu teman-teman farming juga digambir. ha...ha...ha....
KIra-kira aku bakal dapat undangan untuk ketemu alumni dikota manalagi ya?.....
Senin, 02 Februari 2009
reuni farming di jakarta
Diposting oleh email : alumnifarming@gmail.com di 14.22
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Untuk mbak Rina dan semua rekan yang bertemu di Gambir malam itu, ada rasa gundah dan kecewa karena saya tidak bisa hadir dalam pertemuan tersebut. Manusia merencanakan, Tuhan jua yang menentukan. Malam itu saya harus cari tiket untuk istri yang akan ke Pekanbaru sehubungan dengan meninggalnya abang ipar saya.
Saya yakin masih ada hari esok, Insya Allah kita bisa bertemu.
Salam
JN'84
JN'84 apakah anda Nur Wahyudi? jika benar, anda kakak kelas saya sesama warga katholik.
salam,
caecilia'85
Posting Komentar